Pages

ikan teri

• KLASIFIKASI
Kerajaan: Hewan

Filum : Kordata

Kelas : Actinopterygii

Ordo : Clupeiformes

Famili : Engraulidae

Ikan teri atau ikan bilis adalah sekelompok ikan laut kecil anggota family Engraulidae. Nama ini mencakup berbagai ikan dengan warna tubuh perak kehijauan atau kebiruan.
Walaupun anggota Engraulidaei ada yang memiliki panjang maksimum 23 cm, nama ikan teri biasanya diberikan bagi ikan dengan panjang maksimum 5 cm. Moncongnya tumpul dengan gigi yang kecil dan tajam pada kedua-dua rahangnya. Mangsa utama ikan teri ialah plankton.


• PEMANFAATAN
Di kawasan sekitar Selat Malaka dan Laut Cina Selatan, ikan teri biasa diogoreng dan dihidangkan dengan sambal bersama-sama nasi hangat atau nasi lemak. Ikan ini juga dihaluskan berbentuk tepung.

ikan tenggiri

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Actinopterygii

Ordo: Perciformes

Famili: Scombridae

Genus: Scomberomorus
Lacepède, 1801
Tenggiri adalah nama umum bagi sekelompok ikan yang tergolong ke dalam marga Scomberomorus, suku Scombridae. Ikan ini merupakan kerabat dekat tuna, tongkol, madidihang, makerel dan kembung. Tenggiri banyak disukai orang, diperdagangkan dalam bentuk segar, ikan kering, atau diolah menjadi kerupuk, siomay, dan lain-lain.


Ikan tenggiri bertubuh memanjang, memipih lumayan kuat pada sisi-sisinya, telanjang tidak bersisik kecuali pada gurat sisinya (bidang corselet tidak jelas). Moncong meruncing, dengan mulut lebar dan gigi-gigi yang tajam dan kuat di rahang atas dan bawah. Panjang moncong (snout length) lebih pendek daripada sisa kepala bagian belakang. Sirip punggung dalam dua berkas, yang depan dengan XIII - XXII jari-jari keras (duri). Sirip punggung dan sirip anal diikuti oleh banyak sirip kecil tambahan (finlet).[2]
Tenggiri Melayu (Scomberomorus commerson), spesies yang terbesar, dapat mencapai panjang 220 cm, meski kebanyakan kurang dari 1 m saja. Tenggiri merupakan ikan pelagis yang kerap berenang menggerombol dalam kelompok kecil, tidak jauh dari pantai.
Spesies
• Scomberomorus brasiliensis Collette, Russo & Zavala-Camin, 1978.
• Scomberomorus cavalla (Cuvier, 1829). Tenggiri Amerika, King mackerel.
• Scomberomorus commerson (Lacépède, 1800). Tenggiri Melayu.
• Scomberomorus concolor (Lockington, 1879).
• Scomberomorus guttatus (Bloch & Schneider, 1801). Tenggiri papan.
• Scomberomorus semifasciatus (Macleay, 1883).
• Scomberomorus sierra Jordan & Starks, 1895. Tenggiri Pasifik.
• Scomberomorus sinensis (Lacépède, 1800).Tenggiri Cina.
• Scomberomorus tritor (Cuvier, 1832). Tenggiri Afrika barat.

ikan tuna

• KLASIFIKASI
Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Actinopterygii

Ordo: Perciformes

Famili: Scombridae

Genus: Thunnus

Tuna adalah ikan laut yang terdiri dari beberapa spesies dari famili Scombridae, terutama genus Thunnus. Ikan ini adalah perenang handal (pernah diukur mencapai 77 km/jam). Tidak seperti kebanyakan ikan yang memiliki daging berwarna putih, daging tuna berwarna merah muda sampai merah tua. Hal ini karena otot tuna lebih banyak mengandung myoglobin dari pada ikan lainnya. Beberapa spesies tuna yang lebih besar, seperti tuna sirip biru (Thunnus thynnus), dapat menaikkan suhu darahnya di atas suhu air dengan aktivitas ototnya. Hal ini menyebabkan mereka dapat hidup di air yang lebih dingin dan dapat bertahan dalam kondisi yang beragam. Kebanyakan bertubuh besar, tuna adalah ikan yang memiliki nilai komersial tinggi.
• BIOLOGI
Tuna memiliki bentuk tubuh yang sedikit banyak mirip dengan torpedo, disebut fusiform, sedikit memipih di sisi-sisinya dan dengan moncong meruncing. Sirip punggung (dorsal) dua berkas, sirip punggung pertama berukuran relatif kecil dan terpisah dari sirip punggung kedua. Di belakang sirip punggung dan sirip dubur (anal) terdapat sederetan sirip-sirip kecil tambahan yang disebut finlet. Sirip ekor bercabang dalam (bercagak) dengan jari-jari penyokong menutup seluruh ujung hipural. Di kedua sisi batang ekor masing-masing terdapat dua lunas samping berukuran kecil; yang pada beberapa spesiesnya mengapit satu lunas samping yang lebih besar. Tubuh kebanyakan dengan wilayah barut badan (corselet), yakni bagian di belakang kepala dan di sekitar sirip dada yang ditutupi oleh sisik-sisik yang tebal dan agak besar. Bagian tubuh sisanya bersisik kecil atau tanpa sisik. Tulang-tulang belakang (vertebrae) antara 31–66 buah.

Aspek yang luar biasa dari fisiologi tuna adalah kemampuannya untuk menjaga suhu tubuh lebih tinggi daripada suhu lingkungan. Sebagai contoh, tuna sirip biru dapat mempertahankan suhu tubuh 75-95 °F (24-35 °C), dalam air dingin bersuhu 43 °F (6 °C). Namun, tidak seperti makhluk endotermik seperti mamalia dan burung, ikan tuna tidak dapat mempertahankan suhu dalam kisaran yang relatif sempit.\
Tuna mampu melakukan hal tersebut dengan cara menghasilkan panas melalui proses metabolisme. Rete mirabile, jalinan pembuluh vena dan arteri yang berada di pinggiran tubuh, memindahkan panas dari darah vena ke darah arteri. Hal ini akan mengurangi pendinginan permukaan tubuh dan menjaga otot tetap hangat. Ini menyebabkan tuna mampu berenang lebih cepat dengan energi yang lebih sedikit.
• JENIS-JENIS TUNA
Ukuran maksimum jenis-jenis tuna
Ada lebih dari 48 spesies tuna. Marga Thunnus sendiri memiliki 9 spesies:
• Thunnus alalunga (Bonnaterre, 1788), tuna albakora, 105 sentimeter (41 in)
• Thunnus albacares (Bonnaterre, 1788), madidihang atau tuna jabrig.
• Thunnus atlanticus (Lesson, 1831), tuna sirip hitam.
• Thunnus orientalis (Temminck & Schlegel, 1844), tuna sirip biru Pasifik.
• Thunnus thynnus (Linnaeus, 1758), tuna sirip biru.
• Thunnus tonggol (Bleeker, 1851), tongkol abu-abu.
• Thunnus karasicus (Lesson, 1831), tuna karasik.
Di samping itu, masih ada beberapa anggota marga lain dari suku Scombridae yang juga digolongkan sebagai tuna:
• Allothunnus fallai (Serventy, 1948).
• Auxis rochei (Risso, 1810).
• Auxis tongolis (Bonnaterre, 1788).
• Auxis thazard (Lacepede, 1800), tongkol krai.
• Euthynnus affinis (Cantor, 1849), tongkol como.
• Euthynnus alletteratus (Rafinesque, 1810).
• Euthynnus lineatus (Kishinouye, 1920).
• Gymnosarda unicolor (Rüppell, 1836).
• Katsuwonus pelamis (Linnaeus, 1758), cakalang.
• Thunnus lineaus (Temminck & Schlegel, 1844).

a. IKAN TODAK/PEDANG (Xiphias gladius)

KLASIFIKASI
Kingdom :Animalia
phylum :Chordata
Kelas :Actinopterygii
Ordo :Perciformes
Famili :Xiphiidae
Genus :Xiphias
Spesies : X. gladius
Todak (Xiphias gladius) atau adalah sejenis ikan laut yang rahang atas dan moncongnya memanjang berbentuk seperti pedang pipih dan kuat, berukuran hampir sepertiga panjang badan ikan tersebut. Tubuh ikan todak panjang membulat dapat mencapai 2 - 4,6 m dan dapat berbobot hingga 650 kg. Kulitnya licin tidak bersisik, bagian atas tubuhnya berwarna keunguan atau kebiruan dan bagian bawah tubuhnya keperakan. Banyak terdapat di perairan tropis dan perairan iklim sedang.
Ikan todak satu-satunya anggota famili Xiphiidae.

Nama ilmiahnya berasal dari paruhnya yang panjang dan tajam menyerupai pedang (Latin gladius) atau tombak. Pedang tersebut bersama dengan bentuk tubuh yang melancip memungkinkan ikan todak menyibak air dengan mudah dan lincah. Berlawanan dengan kepercayaan, pedangnya itu tidak dipakai menombak, melainkan untuk memukul untuk melukai mangsanya, untuk membuat mangsa tersebut mudah ditangkap. Untuk menangkap mangsanya, ikan todak sangat bergantung pada kecepatannya yang dapat mencapai 80 kilometer per jam serta kelincahan dalam air. Satu penggunaan untuk pertahanan yang mungkin dari pedangnya adalah melindungi dirinya dari pemangsa alaminya yang sedikit. Hiu mako sirip-pendek adalah salah satu binatang laut jarang yang cukup besar dan cepat untuk mengejar dan membunuh seekor ikan todak, namun hiu itu tidak selalu menang. Kadang-kadang, saat berjuang melawan seekor hiu, seekor ikan todak dapat membunuh hiu tersebut dengan menusuknya di insang atau perut.
Todak betina lebih besar dari yang jantan, dengan jantan yang lebih berat dari 135 kg jarang ditemukan. Ikan todak betina dewasa pada umur 4-5 tahun di Pasifik barat-laut sementara jantan dewasa sekitar umur 3 sampai 4 tahun. Di Pasifik Utara, pemijahan berkelompok terjadi di air yang lebih hangat daripada 24 °C dari bulan Maret hingga Juli dan sepanjang tahun di Pasifik katulistiwa. Ikan todak dewasa mencari makan yang berupa ikan pelagis seperti tuna kecil, lemadang, barakuda, dan ikan terbang, makarel, dan juga spesies bentik seperti hake dan rockfish. Jika ada, cumi-cumi juga mangsa yang penting. Ikan todak dewasa dianggap memiliki sedikit pemangsa, sedangkan ikan todak muda sangat rentan dimangsa oleh ikan pelagis besar.
Meskipun ikan todak termasuk hewan berdarah dingin, mereka mempunyai organ khusus dekat mata untuk menghangatkan mata dan juga otak mereka. Suhu 10 sampai 15 °C di atas suhu air sekitarnya telah diukur. Pemanasan mata meningkatkan penglihatannya, dan meningkatkan kemampuannya dalam menagkap mangsa. Dari lebih dari 25.000 spesies ikan bertulang sejati, hanya 22 yang diketahui mampu menghangatkan bagian tubuh tertentu di atas suhu air sekitarnya. Di antara ikan-ikan tersebut adalah ikan todak, marlin dan tuna.
Ikan todak bukan ikan yang hidup berkelompok. Mereka berenang sendirian dan dalam pengelompokan yang berjauhan, terpisah sekitar 10 meter dari ikan todak tetangganya. Mereka sering ditemukan berjemur di permukaan, mengudarakan sirip punggung pertamanya. Penumpang kapal melaporkan hal ini sebagai pemandangan indah, seperti lompatan kuatnya yang membuat spesies ini dikenal. Lompatan ini oleh beberapa peneliti dianggap untuk melepaskan hama, seperti remora atau lamprey. Lompatan itu juga bisa menjadi cara ikan todak makan di permukaan dengan mengejutkan ikan kecil saat todak itu melompat dari air, membuat ikan kecil tersebut lebih mudah ditangkap untuk dimakan.
Ikan todak makan setiap hari, seringkali pada malam hari saat mereka naik ke permukan dan air dekat permukaan untuk mencari ikan yang lebih kecil. Mereka telah diaamati bergerak melewati sekawanan ikan, menebaskan pedangnya untuk membunuh atau mengejutkan mangsanya. Di Atlantik Utara bagian barat, cumi-cumi merupakan makanannya yang populer. Ikan seperti menhaden, makerel, bluefish, silver hake, butterfish, dan hering juga merupakan makanan ikan todak.

ikan pelagis

Ikan pelagis umumnya hidup di daerah neritik dan membentuk schooling . Ikan Pelagis ini umumnya merupakan filter feeder, yaitu jenis ikan pemakan plankton dengan jalan menyaring plankton yang masuk untuk memilih jenis plankton yang disukainya ditandai oleh adana tapis insang yang banyak dan halus.
Pada siang hari ikan pelagis kecil berada di dasar perairan membentuk gerombolan yang padat dan kompak (shoal), sedangkan pada malam hari naik ke permukaan membentuk gerombolan yang menyebar (scatted). Ikan juga dapat muncul ke permukaan pada siang hari, apabila cuaca mendung disertai hujan gerimis. Adanya kecendrungan bergelombol berdasarkan kelompok ukuran dan berupaya mengikuti makanannya.
Ikan pelagis (pelagic fish) disebut juga ikan berminyak adalah ikan yang memiliki minyak di jaringan tubuh mereka dan dalam rongga perut di sekitar usus. fillet mereka mengandung hingga 30 persen minyak, meskipun angka ini bervariasi baik di dalam dan antar spesies.
Ikan pelagis merupakan sumber yang baik untuk Vitamin A dan D serta asam lemak yang kaya 3 omega yang bermanfaat antara lain omega 3 asam lemak dalam minyak ikan dapat membantu penderita depresi, mengurangi kemungkinan penyakit jantung memperbaiki kondisi peradangan seperti arthritis.
Sumberdaya ikan pelagis dibagi berdasarkan ukuran, yaitu Ikan Pelagis Besar dan ikan pelagis kecil.
Ikan pelagis kecil biasa berada di tubiran karang dan selalu berpindah tempat. Ditangkap dengan alat penangkap berupa jaring, seperti jaring insang, jaring lingkar, pukat cincin, payang, bagan, pukat tepi dan pakaya. Adapun contoh dari ikan pelagis kecil misalnya : teri, lemuru, tembang, japuh, kembung..
Ikan pelagis besar biasanya dapat ditemukan dekat terumbu karang atau tubiran dimana arus hangat dekat perairan pantai, juga ditemukan di laut terbuka dengan suhu yang berubah ubah, bahkan ada beberapa ikan pelagis besar di terumbu yang dalam. ditangkap dengan teknik memancing: pancing trolling atau tonda.Adapun contoh dari Ikan pelagis besar seperti. Ikan tuna, cakalang dan cucut.

Kampung halaman

Aku lahir di sebuah kampung kecil yang terletak di ujung selatan kabupaten bone berjarak sekitar 200 km dari kota watampone. Nama Kampung ini Palattae dan sekarang telah menjadi ibukota kecamatan kahu dan di kenal dengan nama kelurahan pallattae.
Kecamatan ini berbatasan langsung dengan beberapa kecamatan diantaranya di bagian timur berbatasan dengan kecamatan Salomekko, di bagian utara dengan kecamatan Patimpeng, di bagian barat dengan kecamatan Lappariaja dan di bagian selatan dengan kecamatan Bontocani dan kecamatan Kajuara yang juga berbatasan langsung dengan Kabupaten Sinjai.
Pada wilayah Kecamatan kahu juga terdapat juga pengunungan dan perbukitan yang dari celah-celahnya terdapat aliran sungai. Beberapa desa yang dialiri sungai seperti desa pasaka,cammilo, labuaja,cakella,carima,cenrana,dan di kelurahan palattae sendiri mengalir sungai kecil yang berhunbungan dengan sungai di kecamatan libureng.
Secara sosial ekonomi. Sebagian besar warga di kecamatan ini menggantungkan hidup dengan bertani dan berkebun meski masyarakat di kelurahan palattae kebanyakan berkerja sebagai Pegawai Negeri Sipil di berbagai instansi di daerah ini. Hasil pertanian dan perkebunan masyarakat ini selain untuk di komsumsi juga umumnya di jual di pasar palattae yang terletak di pusat kota berdekatan dengan lapangan sepakbola kelurahan palattae.
Kabar terbaru, dari pemekaran kabupaten bone selatan mengingat potensi dari sisi sumberdaya alam dan sumberdaya manusia di daerah ini sangat layak untuk dimekarkan. Tapi sekali lagi wacana pemekaran mungking hanya pemekaran sehingga perlu di kaji lebih dalam bahwa pemekaran ini bukan merupakan kemauan dari pihak tertentu yang menginginkan profit tapi murni dari masyaratkat itu sendiri.